Budaya adalah suatu alat yang berguna untuk memahami
perilaku manusia di seluruh bumi, juga di negeri kita sendiri. Pandangan
mengenai konsep ini terutama berasal dari ilmu-ilmu perilaku manusia
(behavoiral science) sosiologi, psikologi dan antropologi. Ilmu sosial tersebut
mempelajari dan dan menjalaskan kepada kita bagaimana orang-orang berperilaku,
mengapa mereka berperilaku demikian dan apa hubungan antar perilaku manusia dan
lingkungan.
Pada dasarnya manusia menciptakan budaya atau lingkungan
sosial mereka sebagai suatu adaptasi terhadap lingkungan fisik dan biologis
mereka. Kebiasaan, praktik dan tradisi untuk terus hidup dan berkembang
diwariskan oleh suatu generasi ke generasi lainnya dalam suatu masyarakat tertentu.
Budaya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh setiap faset aktivitas manusia.
Individu sangat cenderung menerima dan mempercayai apa yang
dikatakan oleh budaya mereka. Kita dipengaruhi oleh adat dan pengetahuan
masyarakat dimana kita tinggal, terlepas dari bagaimana validitas objektif
masukan dan penanaman budaya ini pada diri kita.
PARAMETER-PARAMETER
BUDAYA
Budaya adalah gaya hidup suatu kelompok manusia tertentu.
Budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh sebagian orang dan tidak dimiliki
oleh sebagian orang lainnya. Budaya dimiliki oleh seluruh manusia dan dengan
demikian merupakan suatu faktor pemersatu. Budaya merupakan pengetahuan yang
dapat dikomunikasikan, sifat-sifat perilaku dipelajari yang juga ada pada
anggota-anggota dalam suatu kelompok sosial dan berwujud dalam lembaga dan
artefak mereka. E.B. Taylor, Bapak Antropologi budaya, mendefinisikan budaya
sebagai “keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, adat-adat dan kebiasaan lain yang diperoleh dari anggota-anggota suatu
masyarakat.” Dalam hal ini setiap kelompok budaya menghasilkan jawaban-jawaban
khususnya sendiri terhadap tantangan-tantangan hidup seperti kelahiran,
pertumbuhan, hubungan-hubungan sosial dan bahkan kematian.
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK BUDAYA
Komunikasi dan Bahasa
Sistem komunikasi, verbal dan nonverbal membedakan suatu
kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak “bahasa asing” di dunia.
Pakaian dan
Penampilan
Ini meliputi pakaian dan dandanan (perhiasan) luar, juga
dekorasi tubuh yang cenderung berbeda secara kultural. Contohnya: kimono
Jepang, penutup kepala Afrika dan ikat kepala Suku Indian.
Makan dan Kebiasaan
Makan
Cara memilih, meyiapkan, menyajikan dan memakan sering
berbeda antar budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Cara makan pun juga
berbeda-beda.
Waktu dan Kesadaran
akan Waktu
Kesadaran akan waktu berbeda antar budaya yang satu dengan
budaya yang lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan sebagian orang lainnya
merelatifkan waktu. Musim-musim sepanjang tahun juga beraneka ragam.
Penghargaan dan
Pengakuan
Suatu cara untuk mengamati suatu budaya adalah dengan
memperhatika cara dan metode memberikan pujian bagi perbuatan-perbuatan baik
dan berani, karena pengabdian atau bentuk-bentuk lain penyelesaian tugas.
Hubungan-Hubungan
Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia dan
hubungan-hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status,
kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan dan kebijaksanaan.
Nilai dan Norma
Berdasarkan sistem nilainya, suatu budaya menetapkan
norma-norma perilaku bagi masyarakat yang bersangkutan.
Rasa Diri dan Ruang
Kenyamanan yang orang miliki dengan dirinya dapat
diekspresikan secara berbeda oleh budaya. Identitas diri dan penghargaan dapat
diwujudkan dengan sika yang sederhana dalam perilaku yang agresif dalam
budaya-budaya terentu rasa kebebasan dan aktivitas dibalas oleh kerjasama dan
kormformitas kelompok.
Proses Mental dan
Belajar
Beberapa budaya menekankan aspek pengembangan otak ketimbang
aspek lainnya sehingga orang mencolok dalam cara orang-orang berpikir dan
belajar.
Kepercayaan dan Sikap
Orang-orang dalam semua budaya tampaknya mempunyai perhatian
terhadap hal-hal supranatural yang jelas dalam agama dan praktik agama mereka.
Agama dipengaruhi bidaya dan budaya pun dipengaruhi oleh agama. Sistem
kepercayaan agama sekelompok orang agak bergantung pada tingkat perkembangan
kemanusiaan mereka; suku-suku bangsa primitif cenderung percaya pada
ketakhayulan dan praktik sihir merupakan hal yang biasa, sebagian agama sangat
terikat pada tingkat perkembangan pertanian.
PENDEKATAN
SISTEM TERHADAP BUDAYA
Sistem Kekeluargaan
Menyangkut hubungan keluarga dan cara bagaimana sekelompok
orang memperanakkan, melatih dan mensosialisasikan anak-anak mereka.
Sistem Ekonomi
Menyangkut cara masyarakat menghasilkan dan menyalurkan
barang dan jasa pelayanannya
Sistem Agama
Bersangkutan dengan cara memberi makna dan motivasi pada
kehidupan selain aspek-aspek kehidupan material, yaitu aspek kehidupan
spiritual atau pendekatannya terhadap hal-hal yang gaib.
Sistem Asosiasi
Menyangkut jaringan pengelompokkan sosial yang dibentuk
orang-orang. Kelompok-kelompok masyarakat ini bisa merupakan kelompok
persaudaraan (fraternal), kelompok rahasia dan asosiasi profesional/pedagang.
Sistem Kesehatan
Berkenaan dengan cara suatu budaya menghindari dan mnegobati
penyakit, atau merawat para korban bencana alam atau kecelakaan. Konsep
kesehatan dan masalah-masalah medis berlainan antara budaya yang satu dengan
budaya lainnya.
Sistem Rekreasi
Menyangkut cara-cara suatu bangsa bergaul, atau menggunakan
saat mereka santai.
ISTILAH-ISTILAH BUDAYA YANG PENTING
Pola dan Tema
Beberapa antropolog, seperti Ruth Benedict, mencoba mencari
sesuatu pola integratif tunggal untuk menguraikan suatu budaya tertentu. Mencari
secara tepat suatu pola ajeg pikiran dan perilaku dalam suatu budaya adalah
sulit, maka para ilmuan lebih suka mencari suatu tema sumatif.
Eksplisit dan
Implisit
Beberapa aspek budaya tampak jelas (overt), sementara
beberapa aspek lainnya tersembunyi (covert). Sebagian aspek budaya adalah
eksplisit dalam adat dan pengetahuan masyarakat, dan mungkiin berwujud dalam
hukum, peraturan-peraturan, kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi. Aspek
lainnya implisit dalam budaya, dan orang harus menduga premis-premis
tersembunyi demikian dengan mengamati kecenderungan-kecenderungan yang
konsisten dalam kata-kata dan perilaku.
Subkultur dan
Monokultur
Dalam masyarakat yang lebih besar, kelompok atau bangsa yang
mempunyai budaya dominan yang sama, mungkin terdapat subkelompok-subkelompok
yang memiliki ciri-ciri yang memisahkan dan membedakan mereka dari subkelompok
lainnya. Subkultur-subkultur ini dapat diklasifikasikan berdasarkan usia kelas
sosial, jenis kelamin, ras atau identitas lain yang membedakan mikrokultur ini
dari mikrokultur lainnya.
Unsur-unsur Universal
dan Keanekaragaman
Terdapat generalisasi tentang semua budaya yang disebut
unsur universal (universals): usia, dandanan tubuh, kalender, perkenalan,
pembagian kerja, pendidikan, etika, larangan makanan, aturan waris, bahasa,
perkawinan, perkabungan, mitologi, sistem nomer, sanksi hukum, hak milik,
kepercayaan kepada hal yang gaib, perbedaan status, pembuatan dan perdagangan
alat-alat, kunjungan dan sebagainya. Maka aktivitas-aktivitas tertentu secara
lintas budaya, namun perwujudannya mungkin bersifat unik dalam suatu masyarakat
tertentu. Lawan dari konsep universals adalah keanekaragaman budaya (cultural
diversity).
Perilaku
Rasional/Irasional/Nonrasional
Perilaku rasional dalam suatu budaya didasarkan atas apa
yang dianggap kelompok masuk akal untuk mencapai tujuan-tujauannya. Perilaku
irasional menyimpang dari norma-norma yang diterima suatu masyarakat dan
mungkin bersumber dari frustasi seseorang dalam usaha memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya. Perilaku nonrasional tidak didasarkan pada logika,
tidak juga bertentangan dengan ekspektasi-ekspektasi yang masuk akal ia
dipengaruhi oleh budaya atau subkultur seseorang.
Tradisi
Ini merupakan suatu aspek budaya yang sangat penting yang
dapat diekspresikan dalam kebiasaan-kebiasaaan tak tertulis,
pantangan-pantangan dan sanksi-sanksi. Tradisi mempengaruhi suatu bangsa
tentang apa yang merupakan perilaku dan prosedur yang layak berkenaan dengan
makanan, pakaian, apa yang berharga, apa yang harus dihindari atau diabaikan.
Tradisi melengkapi masyarakat dengan suatu “tatanan mental” yang memiliki
pengaruh kuat atas sistem moral mereka untuk menilai apa yang benar atau salah,
baik atau buruk, menyenangkan atau tidak menyenangkan, tradisi tradisi
mengekspresikan suatu budaya, memberi anggota-anggotanya rasa memiliki dan
keunikan.
Keunikan Budaya
Manajer kosmopolitan, yang peka terhadap perbedaan-perbedaan
budaya, menghargai keunikan suatu masyarakat dan berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang dari kelompok budaya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar